Jumat, 17 Februari 2012

Menyelamatkan Noel


Kamis, 9 Februari 2012, seorang pria datang ke YIARI Ketapang untuk memberikan informasi bahwa adiknya memiliki seekor orangutan yang masih bayi dan bermaksud untuk menjual bayi tersebut kepada YIARI. Manajer lapangan YIARI Ketapang, Argitoe Ranting yang bertemu dengan pria tersebut mengatakan bahwa YIARI tidak mungkin membeli orangutan karena mereka adalah satwa yang dilindungi oleh undang-undang, selain itu orangutan juga tidak boleh dipelihara. Setelah diberikan penjelasan dengan jelas akhirnya pria tersebut mau menyerahkan orangutannya.
Esoknya tim rescue yang terdiri dari Argitoe, Richa dan drh. Jesus datang ke rumah pria yang datang kemarin di daerah Kepayan, Siduk untuk mengambil bayi orangutannya.
Noel di dalam kandang kayu
Noel, nama bayi tersebut. Dia sudah dipelihara selama satu bulan setelah ditemukan berkeliaran sendiri tanpa induk di perkebunan kelapa sawit tempat pria tersebut bekerja. Bayi ini berumur sekitar 10-12 bulan dan (syukurlah) berada dalam kondisi yang sehat.
Di pusat rehabilitasi YIARI Ketapang Noel berada sekarang. Dia cukup aktif dan kabar baiknya dia masih memiliki sifat liar seperti suka memanjat pohon dan membuat sarang tidur sendiri dari daun-daun di lingkungan sekitarnya.
Ada banyak bayi orangutan yang nasibnya tidak seberuntung Noel, jika Noel masih bisa masuk pusat rehabilitasi dan memiliki kesempatan untuk kembali ke alam, bayi-bayi lain yang diburu hanya akan hidup sampai mati di sebuah kandang yang tidak besar atau di rantai di halaman rumah seseorang sebagai binatang peliharaan.
Memelihara orangutan sama dengan melanggar hukum dan bisa mengurangi jumlah mereka di alam, jika banyak pemburu yang memburu orangutan untuk dijadikan peliharaan lama-lama orangutan bisa punah.
Selain itu, banyak perkebunan kelapa sawit yang mengambil habitat orangutan untuk dibuka sebagai lahan penanaman. Mari kita jaga kelastarian hutan! Salah satu caranya adalah dengan menanam kembali pohon-pohon di hutan, anda bisa membantu melalui : http://unbouncepages.com/act-now-for-orangutans/.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar