Senin, 25 Agustus 2014

Magang Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan IPB


Mahasiswa Kedokteran Hewan IPB (Institut Pertanian Bogor), Nadia Yulianti dan Esti Dhamayanti melakukan kegiatan magang di bagian klinik, kukang, dan macaca Yayasan IAR Indonesia selama 2 minggu.
Kegiatan di klinik meliputi:

1. Finger amputation (pemotongan di daerah jari). 
Pemotongan dilakukan karena terdapat luka terbuka pada daerah tersebut, tujuannya untuk mencegah masuknya bakteri yang dapat menimbulkan penyebaran infeksi di daerah jari.

2. Dental extraction atau pencabutan gigi adalah operasi yang dilakukan karena adanya kerusakan pada gigi kukang. Kerusakan gigi dapat disebabkan adanya pembusukan pada gusi, atau akibat pemotongan/pencabutan gigi oleh pemiliknya dahulu

3. General examination, yaitu pemeriksaan pada seluruh kukang untuk mengetahui kondisi status kesehatan kukang tersebut dalam kandang.

4. Preparing medicine
kegiatan ini biasanya dilakukan sebelum melakukan pengobatan pagi dan sore bagi kukang yang terganggu kesehatannya atau butuh perlakuan khusus.

General Examination

Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan di bagian kukang, meliputi:
1. Pembersihan kandang
2. Pemberian Pakan
3. Observasi
4. Pemberian Enrichment

Cleaning cage atau Pembersihan kandang dilakukan pada sore hari lalu dilanjutkan pemberian pakan berupa buah-buahan, telur (jika perlu), dan serangga.

Observasi bertujuan untuk melihat perilaku kukang pada malam hari karena kukang merupakan binatang nocturnal atau binatang yang aktif di malam hari.

Pembuatan enrichment dilakukan pada malam hari, dapat berupa madu tersembunyi, rantai buah, atau beberapa bagian dari tanaman yang digantungkan di kandang kukang.

Nadia dan Esthi juga mengikuti kegiatan observasi di Habituasi. Kandang habituasi berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Kandang habituasi ini berfungsi sebagai tempat sementara bagi kukang untuk beradaptasi sebelum dilepasliarkan ke habitatnya.

Habituasi


Kegiatan di bagian macaca meliputi Observasi dan pembuatan Enrichment. Berikut enrichment yang dibuat tim rehabilitasi macaca YIARI.

Enrichment


Berbeda dengan kukang, observasi pada macaca dilakukan dua kali pada pagi hari jam 10 dan sore hari jam 2, dengan interval tiap 1 menit. Selain itu, dilakukan juga 
 Tuberculosis Test dan Vasectomi pada macaca. Tuberculosis Test pada macaca hampir sama dengan yang dilakukan pada kukang. Vasectomi adalah pemblokiran jalur sperma dengan penyuntikan campuran alkohol dan formalin pada caput epididimis. Vasectomi ini tidak menyebabkan hormon berhenti diproduksi pada testis.


Gusti Herawati
Education and Media Awareness

International Animal Rescue Indonesia
Curug Nangka, Kp.Sinarwangi, Ciapus, Bogor, Indonesia
Tel: +62 (0)251 8389232

yayasaniarindonesia.blogspot.com

Rabu, 20 Agustus 2014

Kemeriahaan HUT RI ke-69

Yayasan IAR Indonesia (YIARI) berpartisipasi dalam memeriahkan perayaan HUT RI yang ke-69 yang diselenggarakan oleh masyarakat RW 05 Kampung Sinarwangi, Desa Sukajadi, Kecamatan Taman Sari, Ciapus - Bogor. YIARI menyelenggarakan lomba mewarnai untuk anak SD (Sekolah Dasar).

Kegiatan Lomba Mewarnai
Dalam kegiatan lomba mewarnai, YIARI berbagi pengetahuan mengenai kukang, habitat, dan ancaman keberadaannya. Kini para peserta telah mengenal 3 jenis kukang di Indonesia, yaitu kukang jawa, kukang sumatera, dan kukang kalimantan. Selain itu, mereka mengetahui bahwa habitat kukang adalah hutan, bukan di rumah dan kukang tidak boleh dipelihara.

Kegiatan edukasi
Peserta Lomba dan Panitia Penyelenggara


Gusti Herawati
Education and Media Awareness

International Animal Rescue Indonesia
Curug Nangka, Kp.Sinarwangi, Ciapus, Bogor, Indonesia
Tel: +62 (0)251 8389232

yayasaniarindonesia.blogspot.com

Senin, 18 Agustus 2014

Kegiatan Rehabilitasi Macaca fascicularis di Yayasan IAR Indonesia


Penelitian - Perilaku Abnormal pada Monyet Ekor Panjang


Julitasari mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul “Abnormal Repetitive Behavior in Longtailed Macaque” di kantor YIARI ciapus Bogor. Juli meneliti perilaku abnormal pada 31 ekor Macaca fascicularis hasil rehabilitasi YIARI. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 5 ekor monyet yang perilaku abnormal. Hasil rata-rata activity budget dari total perilaku abnormal yang diamati sebanyak 2,50%. Angka tersebut relative kecil, hal ini menunjukan hal yang positif. Perilaku abnormal pada satwa liar disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya riwayat masa lalu satwa yang kurang baik seperti perlakuan dari pemelihara sebelumnya atau pernah mengalami bencana alam (letusan Gunung Merapi). Satwa yang memiliki perilaku abnormal diberikan perhatian khusus seperti diberikan enrichment tambahan dan disosialisasikan dengan individu lain, hal ini bertujuan untuk mengurangi tingkat abnormal sebelum dilepasliarkan ke alam.

Penelitian tersebut akan dipresentasikan dalam bentuk poster pada acara International Symposium Diversity and Conservation of Asian Primates-The 4th International Congress on Asian Primates yang diselenggarakan oleh Kyoto University dan Institut Pertanian Bogor pada tanggal 18-21 Agustus 2014 di Bogor. 


Gusti Herawati
Education and Media Awareness

International Animal Rescue Indonesia
Curug Nangka, Kp.Sinarwangi, Ciapus, Bogor, Indonesia
Tel: +62 (0)251 8389232

yayasaniarindonesia.blogspot.com