Selasa, 30 September 2014

Tim Edukasi & Penyadartahuan YIARI berkunjung ke BIS (British International School)

British International School (BIS) merupakan salah satu sekolah internasional di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan. Jumat, 12 September lalu, tim edukasi dan awareness YIARI diundang untuk sharing cerita mengenai satwa liar, khususnya kukang.
Presentasi dari tim YIARI
Para siswa antusias menyimak cerita mengenai satwa liar. Kami berdiskusi mengenai satwa liar dan satwa domestik. Mereka sudah mengetahui bahwa satwa yang boleh dipelihara adalah satwa domestik, sedangkan satwa liar tidak boleh dipelihara, karna habitat mereka di hutan.
Siswa Berebut untuk Bertanya Mengenai Satwa Liar
Salah Satu Siswa yang Aktif Bertanya
Kami juga bercerita mengenai Animal Welfare, satwa juga punya hak untuk:
1. Freedom for fear and suffering (Bebas dari rasa takut dan sakit/menderita)
2. Freedom from hunger and thirst (Bebas dari rasa lapar dan haus)
3. Freedom from discomfort (Bebas dari rasa tidak nyaman)
4. Freedom from pain, injury or disease (Bebas dari rasa sakit, cidera, dan penyakit)
5. Freedom to express normal behavior (Bebas mengekspresikan perilaku normal)


Salah satu siswa sangat mengagumi kukang, ia merasa sedih karna mengetahui populasi kukang terancam oleh kehilangan habitat dan perburuan untuk dijual belikan sebagai hewan peliharaan. "We love the animal and we care for them too"
"

Terima kasih untuk Mrs. Lizzy karna sudah mengundang tim YIARI untuk berbagi cerita mengenai satwa liar dan kukang.
Tim YIARI dan Mrs. Lizzy



Senin, 29 September 2014

Translokasi kukang di Gunung Sawal, Ciamis Jawa Barat


Rabu,17 September lalu, tim SRM (Survey Release Monitoring) kukang YIARI melakukan translokasi atau pemindahan tiga ekor kukang jawa (Nycticebusjavanicus) ke kandang habituasi yang terletak di hutan Suaka Margasatwa Gunung Sawal, Ciamis, Jawa Barat.
Kukang di Kandang Habituasi SMGM
Proses translokasi dilakukan bersama-sama tim dari BKSDA (balai konservasi sumberdaya alam). Jawa Barat bidang III Ciamis dan Pak Warid selaku kepala resort. 
Tim SRM YIARI Membawa Kukang Menuju Kandang Habituasi 
Lokasi Pelepasliaran Kukang di SMGS
Masyarakat mendukung adanya pelepasliaran kukang di daerah mereka. Hal ini terlihat dari penyelenggaraan perayaan (selametan) sebelum dan setelah acara traslokasi selesai. Tokoh masyarakat dan tokoh agama ikut dalam acara perayaan/selametan ini. Warga berharap kukang akan selamat hidup di alam bebas dan tidak ada lagi penjualan kukang untuk dipelihara.
Acara Selametan Setelah Translokasi Kukang
Ketiga kukang tersebut merupakan hasil sitaan BKSDA Jawa Barat pada operasi penegakan hukum perdagangan satwa liar di Tasikmalaya. Barang bukti berupa 21 ekor kukang jawa telah dititiprawatkan di YIARI. Satu dari kukang-kukang tersebut mati akibat malnutrisi selama di tangan pedagang. Sembilan dari kukang-kukang tersebut telah dilepasliarkan dan masih dimonitoring di habitat hutan Taman Nasional Gunung Halimun Salak secara bertahap sejak Juni 2014 hingga sekarang. Sebagian lainnya yaitu sepuluh ekor akan dilepasliarkan secara bertahap di habitat hutan Suaka Margasatwa Gunung Sawal di Ciamis.