Selasa, 02 Agustus 2011

21 Juli 2011, Empat Ekor Kukang 'Datang' ke Yayasan IAR Indonesia


Pada tanggal 21 Juli 2011 kemarin ada empat kukang yang dibawa ke Yayasan IAR Indonesia. Tiga kukang berasal dari Bandung dan satu kukang berasal dari Bogor.

Kukang Bandung
Hasil ronsen Icih yang menunjukan tulang patah dan peluru
Tim rescue dari Yayasan IARI mendatangi rumah Ibu Tessa dan Melia untuk ‘menjemput’ kukang yang diserahkan oleh mereka secara sukarela. Ibu Tessa seorang pedagang, memiliki 2 ekor kukang yang bernama Phillip dan Icih mereka berdua adalah Kukang Jawa dewasa. Kondisi Phillip sehat saat dijemput namun kondisi Icih cukup meprihatinkan karena tulang lengan depan sebelah kanannya patah dan setelah dironsen masih ada peluru yang bersarang di lengannya. Sayangnya saat tim rescue datang Ibu Tessa sedang tidak ada sehingga tidak banyak informasi yang bisa diambil.

Suli, tim rescue yang sedang mengabil Charles
Lain halnya dengan Melia yang memiliki kukang juvenille bernama Charles. Charles dibeli dengan harga 100.000 di kompleks perumahan Metro. Alasannya membeli kukang adalah karena Melia merasa kasihan dengan kondisi kukang yang dijual. Sebelum memelihara Charles, Melia juga pernah memelihara 2 ekor kukang. Kedua kukang tersebut juga dibeli dengan alasan kasihan, namun karena dipelihara diluar rumah-halaman depan rumah maka kedua kukang tersebut kabur. Dari pengalaman tersebut maka Charles dipelihara di dalam rumah.

Kukang Bogor

Ternyata edukasi ke sekolah-sekolah yang berada di kota Bogor terbukti bisa berhasil. Suatu waktu tim edukasi pernah memberikan edukasi ke SMA YPHB di Bogor dan kini ada seorang murid dari SMA tersebut yang menyerahkan kukang ke Yayasan IARI dengan sukarela. Nama anak itu adalah Shaima. Sebelumnya Shaima membeli kukang dari temannya dengan harga Rp 150.000, alasannya membeli Kukang adalah karena kasihan.
Shaima lalu mendengar dari temannya bahwa kukang tidak boleh dipelihara. Maka walaupun baru dipelihara selama seminggu dia lalu memutuskan untuk menyerahkan kukang ke Yayasan IARI. Tindakannya dibuktikan dengan mengantarkan sendiri kukang yang dia punya, Koko untuk diserahkan secara sukarela kepada Yayasan IARI.

Icih yang sudah diobati oleh tim medis yayasan IARI
Saat ini keempat kukang tersebut sudah berada di pusat rehabilitasi milik Yayasan IAR Indonesia. Icih yang tulangnya patah pun sudah diobati. Sayangnya keempat kukang tersebut tidak ada yang memiliki gigi lengkap, taringnya sudah hilang (dicabut atau dipotong), hal ini memperkecil kemungkinan mereka untuk dikembalikan ke hutan, karena gigi merupakan salah satu organ penting bagi kukang untuk bertahan hidup di alam. Oleh karena itu sebaiknya kita sebagai manusia TIDAK MEMELIHARA MEMBELI DAN MENJUAL KUKANG!!!!

7 komentar:

  1. sungguh kasihan sekali nasib ke empat kukang tersebut. manusia memang sering semena2.saat senang dia memperlakukan satwa2 liar dengan baik (menurut mereka "manusia" dengan memberi makan yg semstinya bukan makanan alami satwa tersebut, memperlakukan bukan cara satwa tersebut dsb)tetapi saat bosan, satwa2 tsb diacuhkan. tetapi mesi demikian kukang ini masih beruntung bisa bertemu dengan IAR. mdah2an lekas sembuh dan bs dilepasliarkan kemhabitatnya lagi.

    BalasHapus
  2. Terimakasih banyak atas concernnya robihuda. Karena keempatnya sudah tidak memiliki gigi taring lagi kecil sekali kemungkinan untuk dilepas kembali ke alam liar, karena dikhawatirkan tidak bisa survive. Tapi semoga kita bisa menemukan cara untuk kukang-kukang yang tidak memiliki gigi untuk dikembalikan ke alam. Semoga juga perdagangan kukang menurun dan tidak ada lagi yang memelihara mereka.

    BalasHapus
  3. ari ini buka ga ya?saya mau antar kukang saya sakit.. hikz
    no yg di hub ga diangkat2
    replay plz

    BalasHapus
  4. barusa saya ke pasar burung pramuka disitu sya liat masih ada yg jual kukang bahkan saya sempet menyaksikan ada 3-4 ekor kukang yg baru di cabuti gigi y.dan melihat satu ekor sedang dlam proses pecabutan gigi dgn tang potong.
    sempet saya bilang kalo bisa jgn di cabutin gigi y karna nati akan infeksi n susah makan.
    kta pedagang kalo g di cabutin g bisa di ajak main.tampak y untuk hewan langka satu ini masih sedikit perhatian dari pemerintah di lihat dari masih ada y penjualan hewan tersebut.
    selama penangkapan masih ada pengepul akan tetep ada walau hewan itu tidak laku/mati di tangan pedagang.

    BalasHapus
  5. untuk jubeks : terimakasih atas informasinya dan concern anda terhadap kukang :).

    BalasHapus
  6. Slamat siang Y.IAR,
    Salam Sejahtera, beberapa waktu lalu saya menemukan seekor hewan yang belakangan baru saya tahu namanya KUKANG,saat itu, hewan ini sedang menyebrang jalan hampir terlindas mobil,segera saya stop kebetulan saya melihat. dan saya selamatkan, saya bawa pulang,sampai saat ini saya bingung kemana harus saya kembalikan,mohon kiranya ada informasi tentang ini.agar bisa diselamatkan dan kembali ke habitatnya.

    BalasHapus
  7. Selamat siang Mas Rudi Purnama,
    anda bisa menghubungi kami di no telepon 0251-8389232.
    terimakasih

    BalasHapus