Rabu, 24 November 2010, Pusat rehabilitasi satwa IAR Indonesia di Ciapus, Bogor menerima 8 ekor macaca peliharaan yang diselamatkan dari kampung-kampung di lereng Gunung Merapi. Mereka terdiri dari 6 Monyet ekor panjang-Macaca fascicularis (long-tailed macaque) dan 2 Beruk-Macaca nemestrina (pig-tailed macaque). Penyelamatan kedelapan macaca ini dilakukan oleh JAAN (Jakarta Animal Aid Network) di daerah bencana letusan Merapi. Merapi meletus sejak 26 Oktober lalu.
Menurut Femke Monita dari JAAN, monyet-monyet ini diselamatkan dari kandang-kandang milik warga yang ditinggalkan saat pemiliknya mengungsi. Saat itu kondisi mereka sangat memprihatinkan karena berhari-hari tidak terurus dan keselamatannya terancam oleh awan panas yang saat ini masih terus keluar dari puncak Merapi.
JAAN bekerjasama dengan pihak BKSDA Yogyakarta (Balai Konservasi Sumber Daya Alam), COP (Centre for Orangutan Protection) dan AFJ (Animal Friends Jogja) untuk melakukan penyelamatan tersebut. Kedelapan monyet tersebut sempat dititipkan di kandang PPSJ (Pusat Penyelamatan Satwa Jogja).
Setelah akhirnya diputuskan untuk mengirim mereka ke pusat rehabilitasi IAR, macaca-macaca ini berangkat dari Jogja hari Selasa dan menempuh perjalanan darat sepanjang malam. Mereka tiba di Bogor Rabu pagi, sekiter pukul 7. “Kondisi monyet-monyet tersebut sudah membaik,” kata Karmele, Director veterinary IAR Indonesia. Walaupun ada 3 ekor yang sangat kurus, kemungkinan mengalami malnutrisi.
Kelompok Monyet ekor panjang dalam rombongan monyet korban Merapi ini terdiri dari 2 jantan dewasa, 2 betina dewasa, 1 anakan jantan dan 1 anakan betina. Sedangkan beruk terdiri dari 2 betina dewasa. Saat ini mereka berada dalam kandang karantina, terpisah satu sama lain, kecuali kedua anak kecil tadi, mereka ditempatkan bersama 1 betina dewasa. Mereka semua akan dimasukkan ke kandang sosialisasi setelah cukup mendapat perawatan dalam karantina.
Kamis, 25 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar