Dua dari bayi-bayi tadi selama ini dikurung secara ilegal di kantor perusahaan tambang bauxit PT Harita. Satu bayi lagi didapat dari penduduk yang merantainya setelah ibu sang bayi dibunuh dan dimakan.
Puyol |
Jack & Ledi |
Walaupun hukum yang melindungi orangutan sudah berumur 20 tahun, jarang sekali diterapkan hukuman pidana. Populasi orangutan menyusut dengan cepat sekali. Jika tidak ada yang dilakukan untuk mencegahnya, satwa langka ini bisa saja punah.
Andrew de Sousa dari Yayasan Palung mengatakan, "Jika sebuah perusahaan besar yang melanggar Undang-Undang bisa bebas dari hukuman, itu berarti pesan bagi publik bahwa pelanggaran-pelanggaran hukum di kemudian hari juga tidak akan dikenai pidana. Tanpa adanya komitmen kuat dari pemerintah, sulit bagi kita untuk bisa optimis mengenai masa depan orangutan."
Dr. Karmele & Puyol |
Karmele Llano Sanchez, direktur veteriner International Animal Rescue, mengatakan, "Karena orangutan dan manusia mirip, maka banyak penyakit pada orangutan yang juga bisa diidap oleh manusia. Masalah penularan penyakit dari orangutan ke manusia dan sebaliknya ini merupakan masalah serius."
Ketiga bayi orangutan tersebut sekarang telah berada dalam perawatan dokter-dokter hewan IAR. Mereka tidak lagi ketakutan dengan rantai di leher. Ketiganya kini bisa tidur lebih nyaman dalam kandang dengan selimut dan beberapa mainan, serta mendapat makanan sehat secara teratur. Mereka diberi nama Jack, Ledi, dan Puyol.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Yayasan Palung: Phone/Fax: +62.534.3036367
Email: yayasanpalung@gmail.com
IAR Indonesia - Dr. Karmele: 0813 1888 7263
Email: informasi@internationalanimalrescue.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar