Ujang sesaat sebelum diamankan tim IAR |
Namun atas pendekatan edukasi dan pemahaman tentang Undang-undang penyelamatan satwa yang disampaikan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan pegiat satwa dari Flora and Fauna International (FFI), petani itu akhirnya mau menyerahkannya. Saat dilakukan proses evakuasi, kondisi kesehatan Ujang - begitu Orangutan itu diberinama - sangat memperihatinkan. Permukaan kulitnya terlihat pucat. Sementara bentuk perutnya sedikit membuncit. Menurut tim medis, Ujang mengalami penyiksaan lewat konsumsi makanan.
"Penyiksaan melalui makanan yang diberikan. Ujang dikasih pakan beras, ubi kayu. Sebab menurut pemiliknya Ujang tidak mau diberi buah dan susu" kata tim medis. Ujang yang berusia antara satu sampai dua tahun ini pertama kali ditemukan oleh petani setempat ketika terjadi kebakaran hutan sembilan bulan lalu. Diperkirakan, Ujang sengaja ditinggal atau tertinggal induknya.
Setibanya di pusat rehabilitasi IAR di Ketapang, Ujang langsung menjalani pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh termasuk proses hematologi. Hasilnya, suhu tubuhnya mencapai 35,9 derajat Celsius dan berat badan sekitar 6,3 kilogram. Tim memutuskan untuk mengambil contoh darah guna mengetahui apakah Ujang mengidap penyakit Hepatitis atau TBC. Sementara untuk mengembalikan kondisi, Ujang tidak diperkenankan mengkonsumsi makanan atau berpuasa selama sehari penuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar