Rabu, 09 Mei 2012

Monyet ekor panjang: tak terlindungi dan paling banyak diperdagangkan di Pasar burung



Oleh: Ayut Enggeliah E
Monyet ekor panjang atau  Macaca fascicularis sudah sangat akrab di kalangan masyarakat Indonesia. Selain mudah dijumpai satwa bernasib “menyedihkan” ini juga memiliki banyak permasalahan, baik konflik maupun eksploitasi.
Rata-rata 50-70 ekor monyet ekor panjang diperjualbelikan pada setiap hampir setiap pasar burung yang ada di daerah Jawa, Bali dan Sumatera. Jadi dapat dibayangkan, berapa banyak jumlah total keseluruhan angka perdagangan untuk jenis ini? Sangat banyak!!!!
Banyak faktor yang menjadikan angka perdagangan Monyet ekor panjang sangat tinggi, diantaranya adalah:
1.       Status Monyet ekor panjang belum dilindungi oleh Undang-undang di Indonesia
2.       Tingginya angka permintaan dari konsumen kepada pedagang menyebabkan permintaan yang tinggi pula terhadap pemburu yang memburu satwa ini di alam liar.
3.       Dari sekian banyak jenis primata di Indonesia, harga penjualan monyet ekor panjang berkisar antara sekitar Rp. 125.000- Rp.250.000. Dengan harga yang cukup terjangkau masyakat sudah dapat memelihara monyet yang termasuk ke dalam satwa yang eksotis untuk dipelihara.
4.       Di beberapa kalangan masyarakat, monyet ekor panjang dijadikan menu santapan atau sumber daging pengganti hewan ternak.
Sungguh ironis memang ternyata satwa liar yang seharusnya hidup bebas dan liar dialam harus berakhir ditangan pemburu sampai akhirnya habis di meja makan atau dijadikan objek ‘lucu-lucuan’.
Sayangnya tidak banyak yang tahu bahwa penularan penyakit dari jenis satwa liar terutama primata ke manusia cukup tinggi. Kedekatan kekerabatan monyet ekor panjang dan manusia menjadi salah satu faktor utama penularan penyakit.
Banyaknya permasalahan yang muncul dan minimnya informasi yang positif bagi masyarakat tentang bagaimana dan apa saja yang dapat dilakukan apabila mendapati permasalahan tentang monyet ekor panjang disekitar kita merupakan indikasi bahwa edukasi dan penyadartahuan terhadap masyarakat secara umum tentang monyet ekor panjang harus diupayakan.
Kegiatan edukasi dan penyadartahuan tentang monyet ekor panjang sangatlah penting dilakukan tidak hanya di lingkungan sekolah namun kepada masyarakat secara umum. Sudah menjadi satu kesatuan bagi Yayasan IAR Indonesia sebagai pusat rehabilitasi primata di Indonesia untuk melakukan edukasi disemua kalangan.
Sudah menjadi sebuah kewajiban bagi semua kalangan masyarakat untuk menjaga kelestarian semua jenis satwa liar di Indonesia termasuk juga jenis Monyet ekor panjang sehingga tidak lagi menjadi “anak tiri” karena statusnya yang masih belum dilindungi UU Indonesia.
Mari menghargai Monyet ekor panjang dengan membiarkan mereka bebas di Alam!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar