Selasa, 17 Januari 2012

Pelatihan fasilitator bagi staf dan volunteer YIARI


oleh Alya-volunteer YIARI Ciapus
Hari Minggu (15/1) lalu, untuk kedua kalinya saya mengikuti kegiatan volunteer Yayasan International Animal Rescue (IAR). Sebagai volunteer baru, ini lah pertama kalinya saya menjejakkan kaki di “markas” IAR, yaitu di Curug Nangka, Ciapus, Bogor. Cuaca mendung dan berkabut saat itu tidak mengurangi semangat saya, justru menimbulkan decak kagum karena seakan memperkuat indahnya panorama daerah kaki Gunung Salak. Kehadiran saya kali ini untuk menghadiri pelatihan fasilitator penyadartahuan. Pelatihan fasilitator merupakan sarana untuk meningkatkan kemampuan para volunteer yang akan berperan sebagai fasilitator kegiatan penyadartahuan IAR di bulan Januari hingga Februari 2012. Materi yang diangkat dalam penyadartahuan tidak jauh dari bidang kerja IAR yaitu mengenai animal welfare, pelestarian kukang serta pelestarian macaca. Peserta pelatihan fasilitator berasal dari berbagai kalangan dan umumnya merupakan volunteer dari kegiatan IAR sebelumnya, diantaranya ialah perwakilan dari Uni Konservasi Fauna IPB, Universitas Pakuan, Universitas Nusa Bangsa, PELITA serta pelajar SMP dari Bogor.
Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 hingga 15.00 WIB ini berlangsung menarik. Kegiatan diawali dengan perkenalan menggunakan gambar yang dibuat masing-masing peserta di secarik kertas untuk mempresentasikan diri, ciri khas serta kelebihannya sehingga mempermudah proses perkenalan. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Ibu Melly dari YPBB, mengenai teknik dasar fasilitasi dan berbagai tips bagi para fasilitator untuk berinteraksi dengan audiens. Fasilitasi bertujuan untuk mempermudah proses, dalam hal ini ialah proses pemahaman audiens terhadap pesan yang akan disampaikan fasilitator dalam kegiatan penyadartahuan. Menjadi fasilitator yang baik tidak lah mudah, membutuhkan kreativitas dan kepekaan yang tinggi, serta kemampuan dalam memahami dan mengarahkan audiens. Meski demikian bukan tidak mungkin untuk mencapainya, berani mencoba dan percaya pada diri sendiri merupakan kunci dari proses pembelajaran tersebut.
Tidak ada rasa bosan yang saya alami selama mengikuti pelatihan ini karena diselingi dengan game dan diskusi yang interaktif. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi yang akan disampaikan dalam penyadartahuan IAR. Para peserta pelatihan dibagi menjadi tiga kelompok untuk review materi dan berlatih membawakan materi dihadapan peserta lainnya. Banyak manfaat yang saya peroleh, selain menambah pengetahuan dan pengalaman menjadi fasilitator, melalui kegiatan ini saya juga dapat berkenalan dengan teman-teman penggiat pelestari satwa lainnya. Semoga dukungan terhadap kelestarian dan kesejahteraan satwa dapat terus meningkat dan upaya penyadartahuan yang diusung IAR sukses.

3 komentar:

  1. semakin banyak kader-kader konservasi yang akan meneruskan perjuanagan me-nyadartahu-kan ke masyarakat akan pentingnya kesejahteraan satwa dan konservasi. salam lestari

    BalasHapus
  2. saya sangat ingin sekali menjadi voulenteer di IAR, bagaimana caranya? sebelumnya saya sudah bergabung di salahs atu LSM orangutan, saya ingin belajar banyak lagi tentang perimata dan satwa lainnya. terimakasih :)

    BalasHapus
  3. Luar biasa. Ditunggu kabar untuk 'action'-nya :)

    Salam Lestari.

    BalasHapus