Jumat, 19 Oktober 2012

Kegiatan Kolaborasi Yayasan IAR Indonesia dan FK3I Jakarta: Bersih Sampah di Hutan Lindung Angke Kapuk dan Edukasi Penyadartahuan Warga Kapuk Muara

Kabar Program Mitigasi Konflik Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) Yayasan IAR Indonesia



Oleh: Diaz Saripusparini
Koordinator Program Mitigasi Konflik Monyet ekor panjang


Sabtu, 13 Oktober 2012, Diaz Sari Pusparini, Staff Mitigasi Konflik Monyet ekor panjang dan Ayut Enggeliah Entoh, Staff Edukasi dan Awareness melakukan kegiatan kolaborasi dengan FK3I (Forum Komunikasi dan Kader Konservasi Indonesia) wilayah Jakarta. Kegiatan tersebut berupa bersih sampah di kawasan Hutan Lindung Angke Kapuk. Lokasi bersih sampah tersebut bersebelahan dengan kali Angke.
Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB itu diikuti oleh lebih kurang 30 warga kelurahan Kapuk Muara. Lebih dari 40 kantong sampah terkumpul. Dari kegiatan kolaborasi ini Yayasan IAR Indonesia, yang melakukan program penanganan konflik monyet ekor panjang di kawasan Hutan Angke Kapuk, mengadakan sosialisasi, edukasi dan penyadartahuan mengenai konflik monyet ekor panjang yang terjadi di kawasan tersebut.
Kawasan Hutan Lindung Angke Kapuk memiliki 3 kelompok monyet ekor panjang yang tersebar di Pos 2, Pos 3 dan Pos 4. Keberadaan monyet ekor panjang ini “mengundang” warga sekitar untuk berinteraksi dengan kelompok-kelompok tersebut yaitu memberi makan. Menurut hasil laporan monitoring konflik monyet ekor panjang, lokasi Hutan Lindung ini rutin didatangi warga sekitar setiap sore untuk memberi makan pada kelompok monyet ekor panjang.
Edukasi dan penyadartahuan yang dilakukan kepada warga Kapuk Muara Jakarta Utara, materi yang disampaikan adalah memberikan pemahaman bahwa memberi makan monyet akan memberikan dampak negatif, baik bagi monyet ekor panjang maupun bagi manusia. Bagi monyet ekor panjang, jika rutin diberi makan maka sifat liarnya akan hilang dan kebiasaan “mengemis makanan” atau mengacak-acak sampah akan menjadi kegiatan yang biasa. Sementara bagi manusia, saat berinteraksi atau berdekatan dengan monyet ekor panjang tanpa disadari penyakit yang ada pada monyet ekor panjang bisa jadi akan menular pada manusia, seperti penyakit rabies dan tuberkulosis. Dampak-dampak tersebut yang dijadikan dasar pemahaman kepada warga Kapuk Muara bahwa monyet ekor panjang dan manusia dapat hidup berdampingan, tetap dengan menjaga keseimbangan alam. Tidak memberi makan dan tidak mengganggu keberadaan monyet ekor panjang di kawasan konservasi berarti kita sudah ikut berperan serta menjaga keseimbangan alam di kawasan Hutan Lindung Angke Kapuk.
Kegiatan edukasi dan penyadartahuan ini diakhiri dengan pembagian leaflet “Menghargai Monyet, dengan tidak memberi makan” dan poster Monyet ekor panjang, dengan harapan melalui leaflet dan poster tersebut pesan konservasi dapat disampaikan kepada orang-orang terdekat dari warga Kapuk Muara.


Yayasan International Animal Rescue (IAR) Indonesia
Diaz Sari Pusparini
Koordinator Program Mitigasi Konflik Monyet ekor panjang IAR Ciapus – YIARI
Mobile: 085693786708
Website: internationalanimalrescue.org
Blog: yayasaniarindonesia.blogspot.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar