Oleh IHp_EDU
Ada apa dengan kukang dan bekantan? Mereka berkolaborasi! lho
kok bisa???
Bisa dong, karena kukang dan bekantan yang dimaksud bukanlah
satwa yang sesungguhnya. Program Slow
Loris Awareness (SLA) dari Yayasan IAR Indonesia bekerjasama dengan Uni
Konservasi Fauna (UKF) IPB dalam kegiatan yang diberi nama BEKANTAN.
BEKANTAN merupakan singkatan dari bincang edukasi tentang konservasi
dan lingkungan Kegiatan rutin UKF IPB ini mengundang narasumber yang berkaitan
dengan tema yang telah ditentukan.
Pada bulan April kemarin tepatnya pada tanggal satu, kegiatan
BEKANTAN bertemakan kukang yaitu tentang kondisi dan permasalahan kukang.
Sekurang-kurangnya ada 26 mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu yang menghadiri
kegiatan tersebut.
Dari semua kegiatan, sesi diskusi merupakan yang paling
menarik. Beberapa mahasiswa menganggap kukang memiliki potensi sebagai satwa
yang dapat dikembangbiakan untuk kebutuhan permintaan satwa peliharaan maupun
sebagai satwa yang dapat dilepasliarkan kembali ke alam.
Pernyataan tersebut kemudian dibantah oleh narasumber, Indah
Winarti, Kordinator SLA yang menyatakan bahwa primata seperti kukang bukanlah
satwa peliharaan sehingga seharusnya mereka tidak boleh dipelihara. Hal lain
yang cukup penting adalah tingginya potensi penyakit menular atau zoonosis pada
dari primata ke manusia begitupun sebaliknya.
Dalam kegiatan tersebut Winar juga mengatakan bahwa upaya
pelestarian kukang yang lebih di utamakan adalah secara insitu yang artinya
dilakukan di habitat asli kukang. Upaya-upaya tersebut antara lain penguatan
data di alam dan eksitu lepas yang berupa monitoring pelepasliaran kukang yang
telah direhabilitasi kukang ke alam. Yang terakhir dan juga penting adalah
penyadartahuan untuk mencegah dan mengurangi angka perburuan dan perdagangan
kukang.
1 bulan yang lalu, saya menemukan seekor kukang di halaman tetanga sepertinya kukang itu terlepas dari kandang pemeliharanya. saat saya temukan, tangan dan kaki kukang itu banyak luka, lalu saya obati dan sekarang sudah membaik dan sembuh. saya ingin kukang itu dilepasliarkan dan saya minta bantuannya. email saya: bu76fu@gmail.com
BalasHapusBu anonim, ibu boleh saja berkeinginan untuk melepasliarkan kukang tersebut. tetapi perlu dipahami bahwa proses peleasliaran itu memerlukan banyak hal yang harus terpenuhi: legalitas, assesment (medis,behaviour) dan beberapa hal teknis lain yang harus dilakukan. jadi menurut saya coba rawat saja kukang tersebut dengan baik (sejahtera) bagi satwa tersebut.
Hapusterimakasih
saya punya kukang, pengasih teman.. karna teman saya pindah k luar kota.. saya melihat kukang ini masih sehat, semuanya utuh termasuk gigi'y.. saya ingin melepaskan di alamnya.. tolong bantuannya..
BalasHapusDear Fransiskus,
BalasHapusApakah ada kontak Anda yang bisa dihubungi?? Tim dari Yayasan IAR Indonesia akan segera menghubungi Anda.
Silahkan kirim email ke informasi@internationalanimalrescue.org
atau Winar (Indah Winarti)
Slow Loris Conservation Program - Coordinator
+62-8561646860 email: indahwinarti@yahoo.com
saya punya kukang ko kukang saya jadi tidak napsu makan gimana cara nya agar kukang saya bisa napsu makan dan juga bab nya ada cacing nya tolong bantu agar kukang saya sembuh bagai mana cara nya karna saya sangat sayang terhadap kukang saya..
BalasHapussatu lagi gigi kukang saya sudah tidak ada tolong bantu cara agar kukang saya sembuh ini nomer hape saya 081318318672 makasih tolong kasih saya info ya
saya baru beli kukang tapi knp kukang saya tidak napsu makan dan BAB nya ada cacing lalu bersim",
BalasHapusgimana cara mengobati nya??
tolong infonya karna saya sangan sayang pada kukang saya gigi nya sudah tidah ada mana bisa di lepas di alam liar lebih baik saya rawat dengan baik
ini no hape saya untuk pemberi tauan nama atau obat kukang tersebut 081318318672