Oleh:
Robithotul Huda
Koordinator
Program Pelepasliaran dan Monitoring
TNGHS (Taman Nasional Gunung Halimun Salak) adalah salah satu dari banyak Taman Nasional di Indonesia, TNGHS berada diantara wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi, Kawasan konservasi dengan luas 113.357 hektare ini menjadi penting karena melindungi areal hutan dataran rendah
yang terluas di daerah ini, dan sebagai wilayah tangkapan air bagi
kabupaten-kabupaten di sekelilingnya. Melingkupi wilayah yang
bergunung-gunung, dua puncaknya yang tertinggi adalah Gunung Halimun (1.929 m) dan Gunung salak (2.211 m). Keanekaragaman hayati yang dikandungnya termasuk yang paling tinggi diantara Taman Nasional disekitar Pulau Jawa maka dari itu banyak pihak seperti lembaga non profit peduli dan terus mengupayakan konservasi seperti Yayasan IAR Indonesia juga mengambil peran, kawasan TNGHS dianggap cocok sebagai lokasi pelepasliaran Kukang jawa (Nyctecebus javanicus) hasil dari satwa yang direhabilitasi oleh Yayasan IAR Indonesia sejak tahun 2009.
Dengan keberadaan beberapa jenis fauna penting yang dilindungi lainnya di sini seperti Elang jawa (Nisaetus bartelsi), Macan tutul (Panthera pardus melas), Owa jawa (Hylobates moloch), Surili (Presbytis sp.) dan lain-lain. Nilai penting inilah tidak hanya pemerintah dan pihak lembaga non provit yang harus mengupayakan konservasi ini tetapi justru akan lebih efektif masyarakat sekitar kawasan juga dapat bersama menjaga keanekaragaman hayati sekitar Gunung salak. ada tanggal 22/11/2012 Yayasan IAR Indonesia mendatangi
masyarakat sekitar kawasan hutan TNGHS (Taman Nasional Gunung Halimun Salak)
untuk memberikan pengetahuan tentang Kukang jawa dan juga habitatnya di TNGHS
serta keanekaragaman hayati yang ada di sekitar kawasan TNGHS.
Masyarakat sekitar kawasan adalah unsur paling penting berperan ikut melestarikan kawasan sebagai penyangga kehidupan habitat alami satwa liar di Gunung Salak. Kegiatan penyadartahuan kepada masyarakat sekitar kawasan TNGHS adalah mayoritas bertani dan berladang memanfaatkan kawasan sebagai sumber mata perekonomian. Dalam kegiatan kali ini berharap masyarakat lebih mengetahui fungsi keanekaragaman hayati terutama jenis Kukang jawa sebagai salah satu penghuni Gunung Salak, dan sebagai daya tarik bahwa menjadi habitat satwa unik ini Kukang jawa juga mempunyai fungsi penting dialam selain sebagai indikator alami juga dapat membantu petani dalam mengontrol populasi serangga dialam.
Mencintai Tidak Harus Memiliki, Mencintai Membiarkan Lestari di Alam!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar