Kabar Program Mitigasi Konflik Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) Yayasan IAR Indonesia
Oleh: Diaz Saripusparini
Koordinator
Program Mitigasi Konflik Monyet ekor panjang
Sabtu, 13 Oktober 2012, Diaz Sari Pusparini, Staff Mitigasi Konflik Monyet ekor panjang dan Ayut Enggeliah Entoh, Staff Edukasi dan Awareness melakukan kegiatan kolaborasi dengan FK3I (Forum Komunikasi dan Kader Konservasi Indonesia) wilayah Jakarta. Kegiatan tersebut berupa bersih sampah di kawasan Hutan Lindung Angke Kapuk. Lokasi bersih sampah tersebut bersebelahan dengan kali Angke.
Kegiatan
yang dimulai pukul 09.00 WIB itu diikuti oleh lebih kurang 30 warga kelurahan
Kapuk Muara. Lebih dari 40 kantong sampah terkumpul. Dari kegiatan kolaborasi
ini Yayasan IAR Indonesia, yang melakukan program penanganan konflik monyet
ekor panjang di kawasan Hutan Angke Kapuk, mengadakan sosialisasi, edukasi dan
penyadartahuan mengenai konflik monyet ekor panjang yang terjadi di kawasan
tersebut.
Kawasan
Hutan Lindung Angke Kapuk memiliki 3 kelompok monyet ekor panjang yang tersebar
di Pos 2, Pos 3 dan Pos 4. Keberadaan monyet ekor panjang ini “mengundang”
warga sekitar untuk berinteraksi dengan kelompok-kelompok tersebut yaitu
memberi makan. Menurut hasil laporan monitoring konflik monyet ekor panjang, lokasi
Hutan Lindung ini rutin didatangi warga sekitar setiap sore untuk memberi makan
pada kelompok monyet ekor panjang.
Edukasi
dan penyadartahuan yang dilakukan kepada warga Kapuk Muara Jakarta Utara, materi yang disampaikan adalah memberikan pemahaman bahwa memberi makan monyet akan memberikan dampak negatif,
baik bagi monyet ekor panjang maupun bagi manusia. Bagi monyet ekor panjang,
jika rutin diberi makan maka sifat liarnya akan hilang dan kebiasaan “mengemis
makanan” atau mengacak-acak sampah akan menjadi kegiatan yang biasa. Sementara
bagi manusia, saat berinteraksi atau berdekatan dengan monyet ekor panjang
tanpa disadari penyakit yang ada pada monyet ekor panjang bisa jadi akan
menular pada manusia, seperti penyakit rabies dan tuberkulosis. Dampak-dampak
tersebut yang dijadikan dasar pemahaman kepada warga Kapuk Muara bahwa monyet
ekor panjang dan manusia dapat hidup berdampingan, tetap dengan menjaga
keseimbangan alam. Tidak memberi makan dan tidak mengganggu keberadaan monyet
ekor panjang di kawasan konservasi berarti kita sudah ikut berperan serta
menjaga keseimbangan alam di kawasan Hutan Lindung Angke Kapuk.
Kegiatan
edukasi dan penyadartahuan ini diakhiri dengan pembagian leaflet “Menghargai
Monyet, dengan tidak memberi makan” dan poster Monyet ekor panjang, dengan harapan
melalui leaflet dan poster tersebut pesan konservasi dapat disampaikan kepada
orang-orang terdekat dari warga Kapuk Muara.
Yayasan International
Animal Rescue (IAR) Indonesia
Diaz Sari Pusparini
Koordinator Program Mitigasi
Konflik Monyet ekor panjang IAR Ciapus – YIARI
Mobile:
085693786708
Website: internationalanimalrescue.org
Blog: yayasaniarindonesia.blogspot.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar