Jumat, 14 September 2012

Press Release: Memberi Makan Monyet Ekor Panjang = “Membunuh” Monyet Secara Perlahan



Memberi Makan Monyet Ekor Panjang = “Membunuh” Monyet Secara Perlahan
Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) adalah salah satu jenis primata yang masih belum dilindungi di Indonesia, ada banyak kriteria suatu jenis satwa dikatergorikan satwa dilindungi oleh sebuah negara salah satunya karena angka keterancaman punah dan berdasarkan populasi yang semakin menipis di alam. Mungkin memang Monyet ekor panjang di beberapa daerah masih mudah ditemui tetapi bukan berarti jenis primata ini menjadi satwa yang terpinggirkan dan tidak ada yang memperdulikan.
Diaz Sari Pusparini dari Yayasan IAR Indonesia mengatakan bahwa “Hutan Angke Kapuk adalah kawasan hutan alami terakhir di Jakarta yang juga merupakan habitat Monyet ekor Panjang dan lebih dari 100 jenis burung, berdasarkan data dari Yayasan IAR Indonesia pada tahun 2011 terdapat 147 ekor Monyet ekor panjang dari 5 kelompok besar yang tinggal di kawasan Hutan Angke Kapuk Jakarta sudah terbiasa dan akrap dan tinggal berdampingan dengan warga sekitar kawasan”, Saat manusia harus hidup berdampingan dengan satwa liar, maka akan berpotensi “konflik” yang akan ditimbulkan di kemudian hari. Yang disebut konflik di sini, bukan hanya yang merugikan manusia tetapi kerugian terhadap satwa liar di habitatnya senndiri. Efek yang akan timbul terhadap satwa liar antara lain hilangnya habitat alaminya, hilang perilaku alaminya dan yang lebih fatal adalah hilangnya nyawa satwa.
“Kebiasaan warga sekitar kawasan Hutan Angke Kapuk Jakarta memberi makan kepada secara perlahan membunuh Monyet ekor panjang yakni Monyet yang terbiasa diberi makan akan menjadi agresif, mereka akan merebut makanan dari pengunjung dan akan mencari makanan dari permukiman terdekat, secara perilaku dengan memberi makan Monyet ekor panjang akan kehilangan keterampilan untuk bertahan hidup untuk mencari makan dialam dan yang paling fatal dan sudah terjadi adalah resiko tertabrak kendaraan apabila menunggu disepanjang pinggir jalan untuk mendapatkan makanan”, kata Diaz Sari Pusparini mempertegas kembali akibat buruk kematian kalau masyarakat terbiasa memberi makan kepada Monyet ekor panjang.
Oleh karena itu, Yayasan IAR Indonesia sebagai salah satu Organisasi Swadaya Masyarakat bergerak dibidang penyelamatan, rehabilitasi dan pelepasliaran jenis primata sejak tahun 2006 bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia mengajak kepada semua lapisan masyarakat untuk berhenti memberi makan pada Monyet ekor panjang. Biarkan mereka hidup menjadi satwa liar yang tidak ketergantungan pada manusia.
“Karena hidup berdampingan, bukan berarti harus memberi makan”

Yayasan International Animal Rescue (IAR) Indonesia
Diaz Sari Pusparini
Koordinator Program Mitigasi Konflik Monyet ekor panjang IAR Ciapus – YIARI
Mobile: 085693786708
Website: internationalanimalrescue.org
Blog: yayasaniarindonesia.blogspot.org

2 komentar:

  1. Hot Issue! memang harusnya meminimalisir intervensi manusia...

    BalasHapus
  2. Terimakasih mas Danang.. Memang selama ini peran manusia selama ini semakin memperburuk keterpurukan Monyet ekor panjang, selain faktor sengaja menyiksa secara langsung tetapi juga masih banyak masyarakat yang belum sadar bahwa telah membuat monyet ekor panjang tersiksa seperti proses eksploitasi dengan menikmati sajian topeng monyet maupun terbiasa memberi makan juga membuat satwa liar menjadi tergantung dengan manusia dan hal ini jelas tidak bagus karena telah telah terjadi penyimpangan perilaku.

    Terimakasih

    BalasHapus