Press
Release: Yayasan IAR Indonesia Translokasi 12 individu Kukang sumatera (Nycticebus
coucang) ke Hutan Lindung Batutegi Lampung.
Lampung, Senin 01 April 2013
Pusat Rehabilitasi Satwa IAR Ciapus
(Yayasan IAR Indonesia) kembali melakukan
translokasi Kukang, dalam kesempatan kali ini ada 12 individu Kukang sumatera (Nyctiebus
coucang) ditranslokasi ke Talang Randai kawasan Hutan Lindung Batutegi Lampung, semua
Kukang sumatera tersebut telah melewati masa rehabilitasi di
YIARI sejak tahun 2008. Menurut Undang-Undang
RI Nomor 5 Tahun 1990
tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya pasal 21 ayat 2, perdagangan dan
pemeliharaan satwa dilindungi termasuk kukang adalah dilarang. Sementara itu
badan konservasi dunia IUCN,
memasukan kukang dalam kategori Vulnerable (rentan), yang artinya
memiliki peluang untuk punah 10% dalam waktu 100 tahun. Sedangkan CITES (Convention
on International Trade in Endangered Species of wild fauna and flora)
memasukan kukang ke dalam Apendix I.
Semua Kukang
tersebut dinyatakan siap untuk ditranslokasi setelah menjalani pemerikasaan
kesehatan secara menyeluruh, perilaku dan mental untuk kembali kehabitatnya.
Pada primata jenis Kukang harus melewati beberapa tahapan sebelum akhirnya
benar-benar dilepasliarkan dan resmi menjadi Kukang liar, tahapan setelah
individu menjalani proses rehabilitasi Kukang tersebut akan ditranslokasi
(dipindahkan) kekandang habituasi dihutan dan bertahap akan dilepasliarkan
dengan dilengkapi radio collar. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan
proses pengawasan (monitoring) setelah pelepasliaran. Kukang tetap dimonitor
oleh team dilapangan selama 6 bulan sampai 1 tahun, selama monitoring ini akan
dilakukan penilaian perilaku, sampai akhirnya benar-benar dilepas radio
collar di pulau Wayrilau Batutegi Lampung.
mengatakan “Ke dua belas
individu Kukang sumatera (Nycticebus coucang) ini merupakan hasil
serahan dari masyarakat, PPS lain, BKSDA Serang dan lahir di YIARI”.
Manager Program Pusat Rehabilitasi Satwa IAR Ciapus
(YIARI) yaitu Aris Hidayat
Penyelamatan,
rehabilitasi dan pelepasliaran merupakan upaya mendukung program pemerintah
dalam konservasi dan mempertahankan jenis dihabitat alaminya. Kawasan Hutan
Lindung Batutegi Lampung dianggap layak sebagai lokasi translokasi dan
pelepasliaran Kukang sumatera adalah karena lokasi tersebut berdasarkan survey
biodiversity YIARI tahun 2009 ditemukan sedikitnya 29 mamalia
diantaranya siamang (Symphalangus syndactilus), simpai (Presbitis
melalophos), babi hutan (Sus sp), rusa (Cervus unicolor),
jejak harimau sumatera (Panthera tigris sumaterae), jejak dan feses beruang
madu (Helarctos malayanus), dan sedikitnya 140 jenis burung. Jenis
burung yang paling umum atau sering dijumpai
adalah jenis elang dan rangkong.
Kukang Sumatera (Nyctiebus coucang) merupakan binatang yang aktif dimalam hari (nocturnal) dan hidup
diperkebunan, hutan kebun, hutan
sekunder sampai hutan primer. Kukang dapat dijumpai dari daerah dataran rendah
hingga ketinggian sampai 1200 mdpl. Kukang bergerak atau berjalan menggunakan keempat anggota
tubuhnya yaitu dengan dua tangan dan dua kaki (Quadropedal). Kukang juga membutuhkan pohon-pohon dengan
cabang yang rapat dan saling terkait untuk pergeraknnya karena kukang bukanlah
tipe peloncat seperti jenis primata lainnya. Jadi dia hanya berpindah dari
pohon ke pohon lainnya dengan cara meregangkan badannya semaksimal mungkin (cantilevering)
dan kemudian menggapai cabang atau ranting pohon.
Dilihat dari jenis makanannya Kukang adalah satwa yang bersifat omnivore (mamalia
pemakan segala, baik tumbuhan maupun hewan). DiKawasan HL Batutegi,
terdapat berbagai macam pakan baik jenis tumbuhan: getah pohon Shorea sp (banyak
jenis), pohon puspa (Schima wallicii), serehan (Piper aduncum),
harendong (Melastoma malabraticum), petai, durian dan masih banyak lagi
jenis tumbuhan yang merupakan pakan dari Kukang Sumatera. Selain jenis
tumbuhan, berbagai jenis serangga, reptile, aves kecil dan mamalia kecil yang
terdapat dalam Kawasan HL Batutegi juga menjadi pakan kukang.
Dari kegiatan
release satwa primata sebelumnya di kawasan ini, tim monitoring dapat
memastikan bahwa satwa yang dilepasliarkan terpenuhi kebutuhan akan pakannya
dan dapat bertahan hidup di alam.
Terimakasih
Salam Lestari
Ayut Enggeliah E.
Education Staff
International Animal Rescue Indonesia
Curug Nangka, Kp.Sinarwangi, Ciapus,
Bogor, Indonesia
Tel: +62 (0)251 8389232
Tel: +62 (0)251 8389232
yayasaniarindonesia.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar