
Habitat tempat tinggal Cemong tergusur oleh pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit. Menurut informasi yang didapat pada saat masyarakat mengambil Cemong induknya sudah mati.
Setelah setahun dipelihara kondisi Cemong cukup baik dan saat ini berat badannya 7 Kg. Ibu Sari yang memelihara Cemong sadar bahwa memelihara Orangutan adalah melanggar undang-undang maka beliau kemudian menghubungi WWF. WWF kemudian melapor kepada BKSDA Pontianak bahwa ada seorang Ibu yang igin menyerahkan Orangutan-Cemong.

Tanggal 26 Januari 2011 Cemong berhasil di evakuasi ke Ketapang dan sekarang berada di kandang transit IAR Ketapang untuk di karantina dan untuk diobservasi kondisinya.
Selamat datang kembali Cemong di kampung halamanmu !!!!!